Artikel

Menelusuri Jejak Sejarah dan Cerita Rakyat Desa Mlinjon

05 Agustus 2025 05:58:38  KKN UIN SATU  1 Kali Dibaca  KKN UIN SATU 2025

Mlinjon adalah suatu desa yang terletak di wilayah kecamatan Suruh, kabupaten Trenggalek, provinsi Jawa Timur. Desa Mlinjon merupakan daerah yang paling luas dari pada daerah yang lainnya di kecamatan suruh. Bentangannya cukup luas, meliputi dusun kedung maron, soho, mlinjon, selorejo dan miri. Diantara beberapa dusun yang ada di desa mlinjon, dusun miri memiliki akses yang cukup sulit dikarenakan medan yang terjal. Bahkan akses jalan baru dibuka pada tahun 2003, begitu tutur pak hermanto.

 Dari penuturan pak hermanto, dahulu desa mlinjon terbagi menjadi dua yaitu mlinjon barat dan mlinjon timur. Cerita ini didukung juga dengan cerita dari mbah gono, sesepuh desa mlinjon yang menyebutkan bahwa pada saat itu mlinjon masih terdapat dua desa, sebelah barat bernama desa mlinjon, sebelah timur bernama desa soho. Selain itu beliau juga menceritakan asal usul pemberian nama Mlinjon, Dimana nama Mlinjon diambil dari nama pohon yang tumbuh lebat di daerah mlinjon yaitu pohon melinjo. Dulunya terdapat pohon melinjo yang tumbang ke arah barat dan akhirnya banyak tumbuh di selatan balai desa.

Selain asal usul nama desa mlinjon, terdapat cerita yang menjelaskan pada zaman penjajahan Belanda ada seorang bupati ponorogo yang bernama bhatara katong yang memiliki putra  bernama iron dharu. Pada waktu itu iron dharu beserta prajuritnya berlari dari kejaran penjajah Belanda ke arah selatan dan akhirnya membabat desa mlinjon. Ujar bapak catur, budayawan asal desa mlinjon.

Di Desa Mlinjon, terdapat sebuah cerita rakyat yang melegenda dan terus diceritakan turun-temurun. Kisah ini berkaitan dengan asal-usul penamaan dua tempat yang cukup dikenal oleh masyarakat setempat, yaitu Curug Guing dan Tumpak Tekek.

Dusun Miri, yang merupakan bagian dari Desa Mlinjon, dikenal sebagai daerah penghasil labu siam. Hasil bumi ini menjadi komoditas utama yang dijual oleh warga ke Pasar Wage yang berada di Dusun Mlinjon. Para petani biasanya berangkat menuju pasar pada pukul dua dini hari, dengan memikul sendiri hasil panen mereka. Karena rute yang mereka lalui merupakan kawasan hutan yang lebat dan dikenal angker, masyarakat setempat masih memegang kepercayaan terhadap pertanda alam, terutama suara-suara yang dianggap membawa pesan gaib.

Menurut cerita yang disampaikan oleh Pak Hermanto, pada suatu hari, sekitar pukul tiga dini hari, sekelompok warga yang hendak menuju pasar mendengar suara tokek dari arah hutan. Dalam kepercayaan mereka, suara tokek dapat menjadi pertanda baik atau buruk tergantung dari jumlah dan urutan bunyinya. “sampai di situ ada suara toke, tekek = sido, tekek = ora, tekek = sido. Pas dihitung itu pas tibo ora" tutur pak hermanto.

Merasa tidak terima dengan pertanda tersebut, mereka pun memutuskan untuk mencari sumber suara tokek itu. Dalam pencariannya, mereka sampai di kawasan gunung pertapaan, dan di sanalah mereka mengaku melihat sosok Putri Guing. Meski telah sampai di tempat tersebut, mereka tetap merasa terdorong untuk terus mencari suara tokek, hingga akhirnya mereka hanya berputar-putar di area yang sama, tanpa arah yang jelas.

Setelah merasa lelah, mereka memutuskan untuk kembali ke tempat awal mereka berangkat. Namun alangkah terkejutnya mereka ketika mendapati bahwa hasil bumi yang mereka bawa telah hilang. Karena kejadian tersebut, kawasan itu kemudian dinamakan Tumpak Tekek, sebagai bentuk peringatan akan pertanda alam berupa suara tokek yang mereka abaikan.

Sementara itu, di gunung pertapaan tempat kemunculan Putri Guing, terdapat sebuah air terjun, dikarenakan air terjun tersebut belum memiliki nama, warga setempat pun menamainya Curug Guing, sebagai penghormatan terhadap sosok Putri Guing yang dianggap sakral, namun masyarakat lebih mengenalnya dengan nama Curug Gue. Selain itu di desa mlinjon terdapat tempat yang masih disakralkan yaitu oro oro tandusan, palpalan udu dan watu menyan.

Seperti yang kita ketahui bahwa berbagai daaerah di Indonesia ini memiliki adat dan budaya yang beraneka ragam. Termasuk diantaranya daerah mlinjon. Salah satu tradisi yang masih terjaga adalah bersih desa. Dari penuturan pak hermanto pada bulan selo, beliau membawa tok bakar dengan telur dan sesajen untuk diserahkan ke sesepuh dengan niatan membawa keselamatan bagi lingkungan sekitarnya.

Divisi_SosialBudaya

 

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image  
 

 Statistik

 Arsip Artikel

 Agenda

Belum ada agenda

 Sinergi Program

 Pemerintah Desa

 Komentar

 Media Sosial

 Peta Wilayah Desa

 Peta Lokasi Kantor


Alamat : Jln Raya Soho RT 20 RW 04 Dusun Soho
Desa : Mlinjon
Kecamatan : Suruh
Kabupaten : Trenggalek
Kodepos : 66360
Telepon :
Email : [email protected]

 Statistik Pengunjung

  • Hari ini:42
    Kemarin:168
    Total Pengunjung:13.555
    Sistem Operasi:Unknown Platform
    IP Address:192.168.101.1
    Browser:Mozilla 5.0